Jumat, 11 September 2020

tEKS iNSPIRATIF ???

 saya adalah sebuah murid yang bersekolah di SD TNH Mojokerto. Dulu saya tidak mengenali pelajaran matematika sama sekali. Saat SD kelas 1 saya mendapatkan ulangan matematika pada pertama kali di sekolah. Saya masih ingat soal matematika nya yang mempunyai materi tambah – tambahan dan kurang- kurangan. Saat saya melakukan ulangan itu saya bingung dan akhirnya mendapat nilai yang jelek.

    Setelah saya mendapat nilai yang sangat jelek itu, ibu saya sangat marah. Dia pun menghukum saya untuk tidak boleh memakai hp selama 1 minggu. Saya juga sedih mengecewakan orangtua saya. Karena ini, saya pun setiap hari mulai belajar dengan konsisten paling tidak 2 jam sehari. Saya mulai belajar dengan tambah –tambahan, kurang – kurangan, pembagian, DLL. Akhirnya pun saya ingat semua perkalian dari 1 sampai 10 dan bisa melakukan penambahan dan pengurangan dengan cepat dan benar. Saat ulangan kedua pun mulai saya dapat nilai yang lebih bagus dan tidak remidi.

    Setelah ulangan kedua pun, nilai saya terus meningkat dan akhirnya saya mendapat 100 pada ulangan matematika ke 4. Setelah  kejadian ini saya belajar kalau tidak ada yang mustahil jika kita mencoba dan berusaha dengan keras.

BULLYING

OLEH : CATHERINE ALEXANDRA HALIM

 Apakah kalian pernah mengalami bullying? Nama ku Catherine Alexandra Halim, aku pernah mengalami kasus bullying di kelas 1 SD. Aku adalah orang yang tidak percaya diri. Aku tidak mudah bergaul, jadi aku tidak banyak memiliki teman. Aku juga bukan anak yang sangat pintar, aku biasa saja.

          Sampai pada suatu hari, aku tidak tau mengapa semua nya berubah. Aku dijauhi semua teman ku, sehingga aku tidak memiliki teman sama sekali. Aku selalu di kucilkan jika ada pemilihan kelompok. Aku tidak ingin berangkat sekolah. Orang tua ku bingung dengan keadaan ku. Aku tidak mau bicara soal keadaan ku. Orang tua ku tetap membujukku untuk sekolah dan bercerita apa yang terjadi. Ahirnya aku berangkat sekolah, seperti biasa aku tidak punya teman di sekolah, lalu aku berpikir apa salah nya aku cerita ke ibuku.

          Aku menceritakan semua yang terjadi kepada orang tua ku. Orang tua ku tak tinggal diam. Orang tuaku memberi tauku jika ada yang menggangguku aku harus memberitaunya. Tidak sampai di situ, orang tua ku melaporkan kejadian ini ke wali kelas di sekolahkuKeadaan ini membuat mental ku sangat down di usia ku yang baru 9 tahun. Aku mencoba tidak peduli dan ku ceritakan semua padaa orang tua ku. Orang tua ku setiap menghiburku setiap hari.

          Dari situ aku mengubah diriku menjadi lebih tegas agar tidak mudah dibully. Aku mulai ikut berbagai latihan seperti karate dan kick boxing untuk melindungi diriku sendiri. Sekarang aku menjadi lebih berani dan lebih tegas. Aku berterima kasih pada orang tuaku yang selalu menyemangati ku melalui hari hari itu.

Cerita Inspiratif ?????

oleh : Jocelyn Agnes R | 9N

Jika kalian sering di kritik oleh orang lain, kalian harus bisa membedakan mana yang baik dan mana kritikan yang hanya menjatuh-jatuh kan kita. Karena terkadang kita juga harus mendengarkan kritikan orang lain agar bisa menjadi yang lebih baik dari pada yang sebelumnya. Sama dengan Lily yang merupakan  siswi SMP kelas 2,banyak orang yang sering mengeritik Lily karena mereka merasa bahwa Lily tidak pantas menjadi anggota osis.

       Ketika Lily baru memasuk I jenjang SMP, ada orangnisasi osis di sekolah nya. Lily tertarik untuk ikut menjadi osis di sekolah nya. Lalu Lily mendaftarkan diri kepada guru yang bertugas, sebelum Lily menjadi osis, Lily harus mengikuti LDK. Selama LDK Lily sangat senang karena dia bisa mendapatkan banyak teman dan pengalaman baru. Sudah 2 minggu setelah LDK pengumuman juga sudah keluar. Begitu ketua osis memanggil namanya dia sangat kaget karena tidak percaya bahwa dia bisa jadi osis. Teman-Teman Lily kaget kenapa Lily bisa menjadi osis padahal nilai Lily tidak sebagus yang lain nya. Lily hanya terdiam saat mendengar perkataan itu. Hal itu membuat Lily tidak percaya diri. Tetapi Lily berusaha untuk menghiraukan apa yang orang lain katakan

         Sudah 1 bulan Lily menjadi anggota osis. Lily sangat senang karena mendapat banyak pengalaman. Lily juga mendapatkan banyak dukungan dari orang sekitarnya, Sekarang Lily merasa lebih percaya diri dari pada sebelum nya. Lily sangat aktif di organisasi nya. Dan mulai saat itu Lily selalu berpikir bahwa orang-orang yang mengatai Lily itu adalah oran-orang yang iri kepada Lily, karena menurut Lily jika orang itu dari awal sudah tidak suka pada Lily, sebaik apapun Lily pasti orang itu akan mencari-cari kesalahan Lily.

Ketekunan Yang Membuahkan Hasil

 Gerhana pradipa Adiyatma atau bisa di sebut juga adit murupakan

Seorang anak kelahiran mojokerto 8 september 2006 . Dia juga sempat tinggal

Di bali bersama keluarga nya sekitar 11 tahun . Dia bersekolah di smp tnh .

Singkat cerita dia dan teman-teman nya sangat senang bermain bola , tetapi adit

Dulu sama sekali tidak pandai . Dia pun tidak putus asa dan terus berlatih.

  

Pada saat tahun 2015 , adit sedang jalan-jalan sore memutari taman.

Saat itu , dia melihat ada sekumpulan orang bermain bola , tanpa pikir panjang , adit

Pun ikut bermain dengan mereka . Akan tetapi adit sama sekali tidak mengerti akan

Yang namanya sepak bola . Bukan nya di bully , adit malah di ajari teman-teman nya

Bermain bola .

 

 Adit sangat senang dengan teman-teman nya dan dia setiap sore pun keluar

Hanya untuk latihan sepak bola . Sampai pada saat adit kelas 8 , dia di ajak salah satu

Teman nya untuk mengikuti sekolah sepak bola . Adit pun dengan senang hati menerima

Nya. Di sekolah sepak bola , adit dilatih terus menerus . Dia sadar akan kekurangan nya ,

Tetapi dia tidak patah semangat .

 

 Jika bukan karena teman-teman nya , mungkin adit tidak akan bisa bermain bola

Hingga sekarang . Teman-teman nya itu lah yang membentuk dan membagikan ilmu sepak

Bola ke adit . Adit pun dulu juga sempat mengikuti beberapa tournament sepak bola di bali

Bersama teman nya , namun gagal . Dari sana juga kita dapat banyak ilmu.

 

Setelah di pikir-pikir , tidak ada yang instan di dunia ini . Pemain bola sebagai contoh ,

Mereka juga dulunya tidak bisa bermain bola . Namun mereka tidak putus asa dan terus latihan.

Dan mungkin juga mereka di dukung oleh lingkungan sekitar .

Pantang Menyerah

oleh : Arrigo Khrisna Nathaniel P

Ada seorang remaja bernama Arrigo. Ia berumur 14 tahun dan duduk di bangku kelas 9.Pada saat itu, ada virus yang dipanggil dengan nama “ Corona ” merambat ke negara Indonesia. Virus itu sangat menular. Hal itu pun mempengaruhi cara anak- anak bersekolah termasuk Arrigo. Ia hanya bisa bersekolah di rumah dan berkomunikasi secara virtual.

          3 bulan berlalu, dan Arrigo mulai bosan dirumah. Dia juga mulai sering dimarahi oleh orang tuanya karena bermalasan. Arrigo pun mulai mengalami stres ringan.

          Suatu hari . Arrigo menemukan ide yaitu mencari pencaharian yang bisa dilakukan dirumah, dengan begitu ia bisa mendapatkan uang dan orang tuanya akan bangga. Ia berpikir tentang pekerjaan Designing atau mendesain. Ia kira pekerjaan itu cocok karena bisa dilakukan di rumah dan hanya butuh modal aplikasi. Dia langsung menyari pengetahuan tentang mendesain. Tapi mendesain tidak semudah itu. Perlu teknik- teknik yang mungkin sulit dipahami. Namun, Arrigo tidak menyerah begitu saja. Ia tetap Belajar mendesain dan melihat tutorial – tutorial.

          Beberapa bulan kemudian. Arrigo mulai jago dalam mendesain. Dia bisa membuat Cover art, poster, logo, dll. Ia juga  membagikan karyanya di sosial media. Banyak yang suka dengan desainnya, sehingga dirinya mendapatkan banyak pesanan. Arrigo pun bangga dan bahagia. Orang tuanya pun ikut senang

          Dari sini kita tahu bahwa kita tidak boleh bermalasan. Kita harus pantang menyerah dan terus berusaha agar keinginan kita tercapai.

RENUNGAN KEGUNDAHAN

oleh : Tatyana Widyasari Nyoto | 9N | 

Bulan adalah seorang gadis muda yang menduduki kelas 9, ia adalah gadis yang sangat bertalenta hal tersebut membuat Bulan terpilih untuk mengikuti lomba. Bulan merasa bahwa meskipun dia ada kemungkinan tidak menang dia masih bisa menjalani kompetisi itu dengan baik. Tapi semua itu berubah ketika salah satu teman sekalas Bulan, Melati mengolok-olok Bulan di depan teman-teman yang lain, membuat mereka tertawa dan setuju kepada ejekan tersebut. Bulan pun menjalani sekolah dengan perasaan risih dan keraguan pada kemampuan nya. Hal ini tidak terbantu dengan cara semua teman sekelas nya yang mengatakan bahwa jika Sari yang terpilih mereka pastilah menang. 

Malam itu Bulan duduk di depan teras mengamati langit, tidak bisa tidur.

“Bulan...kamu kenapa tidak tidur?” Mentari bertanya kepada adiknya yang sedang melamun. “Tidak apa apa kak.” Bulan menyahut, mata melihat kebawah.

“Tidak apa apa kok tiba-tuba rumput jadi menarik?” Mentari menyahut, kata-kata tersebut membuat pipi Bulan merah seperti tomat. “Jujur kak, tidak ada apa-apa.” Bulan menggigit bibirnya, gugup “Aku dengar kamu terpilih untuk mewakili kelas mu untuk lomba...” Mentari berkata, duduk di sebelah adiknya 

Mata Bulan membesar ketika mendengar itu dan hanya bisa mengumam dan menganguk, “Kamu gugup...?” Mentari melirik adiknya, tau dari eksperi Bulan bahwa dia telah menemukan masalah nya. “Bulan, kamu tau kan kamu sangat berbakat dalam mengambar, kenapa kau gugup...? Wali kelas mu sendiri mengatakan bahwa kau mempunyai potensi...” Mentari berkata sekali lagi. “Tapi kak...jika Sari yang terpilih tentunya kita pasti lebih punya kemungkinan untuk menang...” Bulan akhirnya berbicara, “Sari sangat pintar menggambar...” Mentari berkata, “Benar kan! Kenapa aku yang terpilih.” Bulan berkata, “Tapi bukan berati kamu buruk dalam menggambar, mungkin wali kelas kalian melihat lebih banyak potensial di diri mu sekarang, atau Sari lagi sibuk..., kamu kenapa? Biasanya kamu tidak bertanya tentang hal-hal seperti ini..?”

Judulnya jangan Nama Tokoh. silakan beri judul

 Reynard Limsen adalah pemain basket di sekolahnya. Sekarang ia bersekolah di SMP TNH kelas 9N. Ia biasa dipanggil Limsen oleh teman-temannya karena di kelasnya juga ada yang bernama Reynard. Limsen lahir di Surabaya 28, Maret 2006 sekarang ia berusia 14 tahun. Dia memiliki hobi bermain basket dan bermain game. Ia memiliki cita-cita untuk menjadi atlet basket dan mewakili Indonesia. Reynard Limsen sangat menyukai makanan yang mengandung banyak gizi seperti sayur, buah, dan lain-lain supaya ia tetap sehat dan kuat selama latihan. Ia latihan basket 5 kali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Jumaat, Sabtu, dan Minggu.

                Dia hobi  basket mulai dari kelas 3 SD tetapi ia masih belum terlalu menekuni hobinya. Saat kelas 3 SD Reynard Limsen mengikuti eskul basket. Tidak lama setelah mengikuti eskul basket ia pun keluar dari eskul basket karena ia harus mengikuti les piano yang disuruh oleh orang tuanya. Limsen kurang suka bermain alat musik karena menurutnya itu tidak keren. Setelah 2 tahun ia les piano akhirnya dia pun berhenti. Saat kelas 5 SD Limsen kembali mengikuti eskul basket bersam teman sekelasnya. Tiba-tiba saat latihan basket Limsen dan kawan-kawan dipanggil oleh coach dan mengatakan ada lomba di TNH yaitu libasma. Limsen pun ikut bertanding bersama teman-temannya. Disana Limsen bertemu dengan Mark,Nick, dan Dago mereka semua beda sekolah dengan Limsen. Tapi sekarang mereka menjadi teman dekat Limsen. Saat Libasma Limsen hanya memenangkan perlombaan sekali saja dan kalah melawan sekolahnya Mark dan Nick, dan juga kalah dengan sekolahnya Dago. Dari pertandingan ini Limsen bertekad untuk menjadi pemain basket yang lebih hebat lagi.

                Satu tahun kemudian, Limsen pun naik kelas ke kelas 6 ia tidak boleh mengikuti eskul sama sekali oleh sekolah karena sudah kelas 6. Saat kelas 6 Limsen harus lebih giat belajar karena ada Ujian Nasional. Tapi Limsen sangat suka olahraga jadi ia memutuskan untuk ikut les badminton dengan temannya Anderson. Selain les badminton ia juga ikut berlari dengan ayahnya saat pagi hari. Tapi itu semua tidak berjalan lancar Limsen merasa bosan dengan bermain badminton karena kurang seru. Ia pun akhirnya berhenti les badminton dan tetap ikut berlari dengan ayahnya.

                Limsen pun beranjak ke kelas 7 , ia bersekolah di SMP TNH disinilah Limsen menemukan hobi sesungguhnya. Saat kelas 7 Limsen sekelas dengan Mark dan Nick. Limsen ,Mark,dan Nick ikut eskul basket bersama. Tapi mereka sudah langsung masuk tim inti. Limsen juga ingin seperti mereka jadi Limsen latihan terus-menerus supaya menjadi lebih hebat. Saat Limsen tahu di tim inti kurang satu pemain Limsen sangat gembira dan ingin masuk  tim inti. Tetapi yang dipilih oleh coach adalah Hans. Tapi tidak lama setelah Hans masuk tim inti Hans dikeluarkan oleh coach. Disana Limsen mempunyai harapan untuk masuk tim inti. Saat hari sabtu Limsen ada kerja kelompok di kfc depan sekolah. Setelah Limsen selesai kerja kelompok Limsen ikut dengan Nick ke lapangan karena Nick ada latihan dengan coach. Disinalah awal mula Limsen menjadi tim inti. Limsen dipanggil oleh coach dan menyuruh saya untuk bergabung di tim inti. Limsenn sangat senang sekali dan langsung menjawab iya tanpa berpikir. Dia  pun latihan terus dengan teman-temannya supaya bias memenangkan pertandingan.

                Limsen latihan basket setiap hari di sekolah maupun dirumah. Limsen mengikuti banyak pertandingan dan memenangkan banyak pertandingan. Tetapi ada satu pertandingan yang sangat sulit disana ia bertemu dengan tim-tim yang lebih hebat lagi waktu itu Limsen betanding di Malang. Mulai darisana Limsen merasa bahwa dirinya masih belum cukup hebat. Ia meminta ayah dan ibunya untuk meleskannya di Surabaya. Orang tuanya pun setuju dan sekrang ia les di CLS. Dia berlatih disana setiap hari sabtu dan minggu ia pulang pergi ke Surabaya agar menjadi lebih hebat lagi. Dan itu semua membuahkan hasil yang bagus. Ia menjadi lebih hebat dan lebih percaya diri saat di lapangan. Dan Lagi-lagi Limsen dan kawan-kawan memenangkan lebih banyak pertandingan dan membanggakan banyak orang.

                Pelajaran yang bisa dipetik oleh kisah Reynard Limsen adalah jangan mudah menyerah teruslah berjuang untuk apa yang kita inginkan, gapailah mimpimu itu, dan menjadi lebih hebat lagi. 

Jangan Menyerah pada Kasus Bullying

Ivanna Raphaella Kristinata atau biasa dipanggil Ivanna adalah siswi dari sekolah SMP TNH. Sekarang Ivanna sedang duduk di bangku kelas 9. Ia sudah bersekolah di TNH sejak TK-A. Tahun ini Ivanna berumur 13 tahun, ia lahir pada tahun 2007.

Saat memasuki jenjang SD, pada awalnya Ivanna sangat mampu untuk menerima semua materi yang diajarkan di sekolah, dari kelas 1-4 ia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan. Tetapi pada saat naik kelas 5, Ivanna mengalami penurunan nilai yang drastis. Padahal biasanya ia mendapatkan nilai yang memuaskan.

Hal itu disebabkan oleh “bullying”, ia sempat menjadi korban bullying pada saat duduk di bangku kelas 5 dan 6. Ivanna dibully oleh teman-teman sekelasnya, akibatnya nilai Ivanna jadi menurun dan ia menjadi kurang percaya diri. Pada saat itu ia merasa sedih karena nilainya dan juga teman-temannya. Ivanna ingin memperbaiki nilainya tetapi sangat susah baginya untuk fokus.

Ivanna selalu bercerita kepada orang tua nya tentang apa yang terjadi di sekolah. Ia selalu diberi motivasi dan semangat oleh orang tua nya, dari situlah bertumbuh lagi rasa percaya diri pada dirinya. Seiring berjalannya waktu, nilai Ivanna meningkat secara perlahan. Ia juga menemukan metode belajar yang membuatnya semakin semangat dan giat untuk belajar. Pada saat masuk jenjang SMP, keadaan sudah berubah. Teman-temannya yang dulu membully Ivanna, sekarang sudah menjadi teman yang baik. Sampai sekarang Ivanna masih berusaha untuk semakin semangat dan giat.

Jangan mudah menyerah karena tidak akan ada perubahan jika tidak ada aksi. Teruslah berjuang untuk yang terbaik dan lakukan hal yang positif. 

Lorong Sekolah

  Lorong Sekolah oleh Khalil Dwi Adrian Akbar Di suatu hari aku datang ke sekolah pagi sekali bahkan tidak ada orang di kelas ku dan di kela...