Reynard Limsen adalah pemain basket di sekolahnya. Sekarang ia bersekolah di SMP TNH kelas 9N. Ia biasa dipanggil Limsen oleh teman-temannya karena di kelasnya juga ada yang bernama Reynard. Limsen lahir di Surabaya 28, Maret 2006 sekarang ia berusia 14 tahun. Dia memiliki hobi bermain basket dan bermain game. Ia memiliki cita-cita untuk menjadi atlet basket dan mewakili Indonesia. Reynard Limsen sangat menyukai makanan yang mengandung banyak gizi seperti sayur, buah, dan lain-lain supaya ia tetap sehat dan kuat selama latihan. Ia latihan basket 5 kali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Jumaat, Sabtu, dan Minggu.
Dia hobi basket mulai dari kelas 3 SD tetapi ia masih
belum terlalu menekuni hobinya. Saat kelas 3 SD Reynard Limsen mengikuti eskul
basket. Tidak lama setelah mengikuti eskul basket ia pun keluar dari eskul
basket karena ia harus mengikuti les piano yang disuruh oleh orang tuanya.
Limsen kurang suka bermain alat musik karena menurutnya itu tidak keren.
Setelah 2 tahun ia les piano akhirnya dia pun berhenti. Saat kelas 5 SD Limsen
kembali mengikuti eskul basket bersam teman sekelasnya. Tiba-tiba saat latihan
basket Limsen dan kawan-kawan dipanggil oleh coach dan mengatakan ada lomba di
TNH yaitu libasma. Limsen pun ikut bertanding bersama teman-temannya. Disana
Limsen bertemu dengan Mark,Nick, dan Dago mereka semua beda sekolah dengan
Limsen. Tapi sekarang mereka menjadi teman dekat Limsen. Saat Libasma Limsen
hanya memenangkan perlombaan sekali saja dan kalah melawan sekolahnya Mark dan
Nick, dan juga kalah dengan sekolahnya Dago. Dari pertandingan ini Limsen
bertekad untuk menjadi pemain basket yang lebih hebat lagi.
Satu tahun
kemudian, Limsen pun naik kelas ke kelas 6 ia tidak boleh mengikuti eskul sama
sekali oleh sekolah karena sudah kelas 6. Saat kelas 6 Limsen harus lebih giat
belajar karena ada Ujian Nasional. Tapi Limsen sangat suka olahraga jadi ia
memutuskan untuk ikut les badminton dengan temannya Anderson. Selain les
badminton ia juga ikut berlari dengan ayahnya saat pagi hari. Tapi itu semua
tidak berjalan lancar Limsen merasa bosan dengan bermain badminton karena
kurang seru. Ia pun akhirnya berhenti les badminton dan tetap ikut berlari
dengan ayahnya.
Limsen pun beranjak
ke kelas 7 , ia bersekolah di SMP TNH disinilah Limsen menemukan hobi
sesungguhnya. Saat kelas 7 Limsen sekelas dengan Mark dan Nick. Limsen
,Mark,dan Nick ikut eskul basket bersama. Tapi mereka sudah langsung masuk tim
inti. Limsen juga ingin seperti mereka jadi Limsen latihan terus-menerus supaya
menjadi lebih hebat. Saat Limsen tahu di tim inti kurang satu pemain Limsen
sangat gembira dan ingin masuk tim inti.
Tetapi yang dipilih oleh coach adalah Hans. Tapi tidak lama setelah Hans masuk
tim inti Hans dikeluarkan oleh coach. Disana Limsen mempunyai harapan untuk
masuk tim inti. Saat hari sabtu Limsen ada kerja kelompok di kfc depan sekolah.
Setelah Limsen selesai kerja kelompok Limsen ikut dengan Nick ke lapangan
karena Nick ada latihan dengan coach. Disinalah awal mula Limsen menjadi tim
inti. Limsen dipanggil oleh coach dan menyuruh saya untuk bergabung di tim
inti. Limsenn sangat senang sekali dan langsung menjawab iya tanpa berpikir.
Dia pun latihan terus dengan teman-temannya
supaya bias memenangkan pertandingan.
Limsen latihan
basket setiap hari di sekolah maupun dirumah. Limsen mengikuti banyak
pertandingan dan memenangkan banyak pertandingan. Tetapi ada satu pertandingan
yang sangat sulit disana ia bertemu dengan tim-tim yang lebih hebat lagi waktu
itu Limsen betanding di Malang. Mulai darisana Limsen merasa bahwa dirinya
masih belum cukup hebat. Ia meminta ayah dan ibunya untuk meleskannya di
Surabaya. Orang tuanya pun setuju dan sekrang ia les di CLS. Dia berlatih
disana setiap hari sabtu dan minggu ia pulang pergi ke Surabaya agar menjadi
lebih hebat lagi. Dan itu semua membuahkan hasil yang bagus. Ia menjadi lebih
hebat dan lebih percaya diri saat di lapangan. Dan Lagi-lagi Limsen dan
kawan-kawan memenangkan lebih banyak pertandingan dan membanggakan banyak
orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar