Jumat, 11 September 2020

Judulnya jangan Nama Tokoh. silakan beri judul

 Reynard Limsen adalah pemain basket di sekolahnya. Sekarang ia bersekolah di SMP TNH kelas 9N. Ia biasa dipanggil Limsen oleh teman-temannya karena di kelasnya juga ada yang bernama Reynard. Limsen lahir di Surabaya 28, Maret 2006 sekarang ia berusia 14 tahun. Dia memiliki hobi bermain basket dan bermain game. Ia memiliki cita-cita untuk menjadi atlet basket dan mewakili Indonesia. Reynard Limsen sangat menyukai makanan yang mengandung banyak gizi seperti sayur, buah, dan lain-lain supaya ia tetap sehat dan kuat selama latihan. Ia latihan basket 5 kali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Jumaat, Sabtu, dan Minggu.

                Dia hobi  basket mulai dari kelas 3 SD tetapi ia masih belum terlalu menekuni hobinya. Saat kelas 3 SD Reynard Limsen mengikuti eskul basket. Tidak lama setelah mengikuti eskul basket ia pun keluar dari eskul basket karena ia harus mengikuti les piano yang disuruh oleh orang tuanya. Limsen kurang suka bermain alat musik karena menurutnya itu tidak keren. Setelah 2 tahun ia les piano akhirnya dia pun berhenti. Saat kelas 5 SD Limsen kembali mengikuti eskul basket bersam teman sekelasnya. Tiba-tiba saat latihan basket Limsen dan kawan-kawan dipanggil oleh coach dan mengatakan ada lomba di TNH yaitu libasma. Limsen pun ikut bertanding bersama teman-temannya. Disana Limsen bertemu dengan Mark,Nick, dan Dago mereka semua beda sekolah dengan Limsen. Tapi sekarang mereka menjadi teman dekat Limsen. Saat Libasma Limsen hanya memenangkan perlombaan sekali saja dan kalah melawan sekolahnya Mark dan Nick, dan juga kalah dengan sekolahnya Dago. Dari pertandingan ini Limsen bertekad untuk menjadi pemain basket yang lebih hebat lagi.

                Satu tahun kemudian, Limsen pun naik kelas ke kelas 6 ia tidak boleh mengikuti eskul sama sekali oleh sekolah karena sudah kelas 6. Saat kelas 6 Limsen harus lebih giat belajar karena ada Ujian Nasional. Tapi Limsen sangat suka olahraga jadi ia memutuskan untuk ikut les badminton dengan temannya Anderson. Selain les badminton ia juga ikut berlari dengan ayahnya saat pagi hari. Tapi itu semua tidak berjalan lancar Limsen merasa bosan dengan bermain badminton karena kurang seru. Ia pun akhirnya berhenti les badminton dan tetap ikut berlari dengan ayahnya.

                Limsen pun beranjak ke kelas 7 , ia bersekolah di SMP TNH disinilah Limsen menemukan hobi sesungguhnya. Saat kelas 7 Limsen sekelas dengan Mark dan Nick. Limsen ,Mark,dan Nick ikut eskul basket bersama. Tapi mereka sudah langsung masuk tim inti. Limsen juga ingin seperti mereka jadi Limsen latihan terus-menerus supaya menjadi lebih hebat. Saat Limsen tahu di tim inti kurang satu pemain Limsen sangat gembira dan ingin masuk  tim inti. Tetapi yang dipilih oleh coach adalah Hans. Tapi tidak lama setelah Hans masuk tim inti Hans dikeluarkan oleh coach. Disana Limsen mempunyai harapan untuk masuk tim inti. Saat hari sabtu Limsen ada kerja kelompok di kfc depan sekolah. Setelah Limsen selesai kerja kelompok Limsen ikut dengan Nick ke lapangan karena Nick ada latihan dengan coach. Disinalah awal mula Limsen menjadi tim inti. Limsen dipanggil oleh coach dan menyuruh saya untuk bergabung di tim inti. Limsenn sangat senang sekali dan langsung menjawab iya tanpa berpikir. Dia  pun latihan terus dengan teman-temannya supaya bias memenangkan pertandingan.

                Limsen latihan basket setiap hari di sekolah maupun dirumah. Limsen mengikuti banyak pertandingan dan memenangkan banyak pertandingan. Tetapi ada satu pertandingan yang sangat sulit disana ia bertemu dengan tim-tim yang lebih hebat lagi waktu itu Limsen betanding di Malang. Mulai darisana Limsen merasa bahwa dirinya masih belum cukup hebat. Ia meminta ayah dan ibunya untuk meleskannya di Surabaya. Orang tuanya pun setuju dan sekrang ia les di CLS. Dia berlatih disana setiap hari sabtu dan minggu ia pulang pergi ke Surabaya agar menjadi lebih hebat lagi. Dan itu semua membuahkan hasil yang bagus. Ia menjadi lebih hebat dan lebih percaya diri saat di lapangan. Dan Lagi-lagi Limsen dan kawan-kawan memenangkan lebih banyak pertandingan dan membanggakan banyak orang.

                Pelajaran yang bisa dipetik oleh kisah Reynard Limsen adalah jangan mudah menyerah teruslah berjuang untuk apa yang kita inginkan, gapailah mimpimu itu, dan menjadi lebih hebat lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lorong Sekolah

  Lorong Sekolah oleh Khalil Dwi Adrian Akbar Di suatu hari aku datang ke sekolah pagi sekali bahkan tidak ada orang di kelas ku dan di kela...