Kamis, 06 Oktober 2022

Lorong Sekolah

 Lorong Sekolah

oleh Khalil Dwi Adrian Akbar


Di suatu hari aku datang ke sekolah pagi sekali bahkan tidak ada orang di kelas ku dan di kelas lain. Aku datang pagi sekali karena aku ingin mengerjakan pr ku , aku lupa mengerjakan pr, jadi aku mengerjakan nya di sekolah. Sekolah begitu sunyi tak seperti biasa nya yang selalu ramai. Saat aku sedang mengerjakan pr, aku mendengar suara langkah kaki, ku pikir itu hanya penjaga sekolah yang sedang berkeliling jadi tidak aku hirau kan saja. 


Tapi suara langkah kaki itu tak kunjung berhenti jadi aku memeriksa keluar kelas. Saat aku keluar suara langkah kaki itu menghilang, aku bingung kenapa tiba tiba suara langkah kaki nya menghilang. Aku langsung masuk kelas dan berpikir bahwa pak penjaga sudah pergi pas dengan aku yang keluar kelas, lalu aku masuk ke kelas lagi dan melanjutkan mengerjakan pr. Tapi tiba tiba suara langkah kaki muncul lagi , lalu aku keluar kelas , dan suara langkah kaki itu hilang kembali, lalu aku memeriksa beberapa kelas karena ku pikir ada yang jail dari kelas sebelah , tetapi saat ku periksa , kelas sebelah tak ada orang sama sekali pun, bahkan tak ada tas yang terletak di bangku.


Aku pun bersembunyi dibalik pintu kelas ku dan berharap suara langkah kaki itu muncul kembali. Bener saja suara langkah kaki itu muncul kembali. Suara langkah kaki itu terdengar akan mendekati kelasku,  lalu aku pun mengintip di celah celah pintu. Saat kulihat ternyata benar ada orang yang berjalan. Tapi saat ku lihat lihat lagi ternyata kaki yang berjalan itu terlihat pucat dan kaki nya agak tembus pandang dan aku sadar itu adalah hantu , aku pun ketakutan dan kembali ke tempat dudukku. Aku teringat dengan apa yang diceritakan oleh teman ku bahwa di lorong kelas selalu terdengar langkah kaki di malam hari. Dan teman ku mendapatkan cerita itu dari pengalaman pak penjaga  shift malam. 


Aku pun ketakutan , sangat ketakutan aku hanya menundukan kepala di meja dan menutup mata. Tetapi suara langkah kaki itu tak kunjung berhenti dan yang lebih menakutkan dia mengetuk ngetuk pintu kelas ku. Setelah berselang lama suara yang menakutkan itu pun hilang. Di pikiran ku hantu itu sudah masuk ke kelas ku dan memandang ku. Lalu tiba tiba badan ku di goyang goyangkan, aku pikir hantu itu  yang menggoyangkan badan ku , saat ku intip sedikit ternyata Bu Wati ( guru kelasku) yang melakukan nya. Bu wati  pikir aku sedang tidur jadi dia membangun kan ku. Saat aku bangun, aku menceritakan apa yang aku alami. Bu Wati hanya tertawa berpikir aku sedang bercanda, lalu Bu Wati pergi keluar, Bu Wati bilang dia mau ke toilet, setelah keluar kelas Bu Wati masuk kembali dan mengucapkan selamat pagi kepada ku. Aku heran dan bertanya "Loh Bu guru ga jadi ketoilet?" , Bu Wati bingung dan menanya balik "Kapan saya berkata saya ingin ke toilet?".Saat itu aku sadar bahwa guru yang ku ajak bicara tentang kejadian yang ku Alami itu bukanlah guruku melainkan hantu yang menggangguku.


Tamat


Jumat, 16 Oktober 2020

Bermain Game Bisa Membuat Kita Bahagia

 

Nama saya adalah Hans Christian Indrata saya adalah gamer. Hans suka bermain game dari kecil bahkan Hans masi main game sampai sekarang tetapi Hans juga tidak lupa belajar dan kegiatan sehari - hari. Hans setiap hari bermain game 2 - 4 jam bersama teman-teman saya, meskipun agak sulit untuk bermain game dan kadang rada mengesalkan kalau kalah tetapi Hans tidak menyerah dan akan berusaha sampai bisa. Dan Hans juga sering bermain game di luar ruangan seperti basket, sepak bola, dan badminton.

 

          Suatu hari Hans mempunyai banyak tugas dan ulangan yang membikin Hans stress karena tidak memliki waktu untuk bersenang-senang. akhirnya setelah mengerjakan tugas Hans langsung bermain game di gadget karena udah tidak kuat lagi untuk menuruskan belajar. setalah Hans bermain game di gadget, Hans langsung tidak stress dan pikirannya Hans segar kembali dan Hans langsung melanjutkan belajar. 

 

          Habis belajar Hans langsung bermain di luar ruangan tidak bermain gadget lagi karena gadget selain memberikan dampek positif seperti senang, bahagia , dan menyegarkan pikiran kita, gadget juga bisa memberikan kita dampak negatif juga seperti membuat kita kecanduan dan membuat badan kita tidak sehat.Ketika Hans udah selesai bermain game di luar Hans langsung bahagia dan senang karena udah tidak stress dan kepikiran pelajaran. Hans langsung melakukan kegiatan sehari- hari.

 

Kesimpulan / hal yang bisa kita pelajari dari cerita inspiratif ini adalah mulailah bermain game yang bisa membuat kita bahagia, senang, dan pikiran kita segar kembali. Tetapi jangan sering sering karena selain mempunyai dampak positif pasti juga mempunyai dampak yang negatif

 

Kamis, 15 Oktober 2020

JANGAN MUDAH MENYERAH

Victor Samuel Halim


Victor Samuel Halim adalah siswa kelas 9 di SMP TNH. Ia biasa dipanggil Victor oleh teman temannya. Victor Samuel Halim lahir di Surabaya 31 Oktober 2006, sekarang Victor berusia 13 tahun. Victor menyukai pelajaran Matematika di kelasnya. Saat Victor masih SD nilai matematika Victor sangat memuaskan, tetapi ketika masuk SMP nilai matematika Victor semakin menurun di awal kelas 7 hingga pertengahan kelas 8.

Pada awal SMP nilai matematika Victor menurun dan akhirnya mama menyuruh Victor untuk mengikuti les matematika. Victor setiap pelajaran matematika Victor selalu tidak paham. Karena tekanan dari mama untuk harus mendapat nilai bagus, Victor pun selalu inigin mendapat nilai yang terbaik dan selalu berusaha. 

Di semester 2  kelas 8 Victor kaget karena nilai matematika meningkat. Victor menceritakan ke mama dan mama sangat senang. Victor sekarang menyukai pelajaran Matematika 

Jangan mudah menyerah pada apapun

Rabu, 07 Oktober 2020

Senja di Pelabuhan Kecil

 karya Chairil Anwar


Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut


Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.


Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap




Sepotong Senja untuk Pacarku

 oleh : Seno Gumira Ajidarma

— Surat cinta yang berisi potongan senja ; (oleh Seno Gumira Ajidarma)

Alina Tercinta,

Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja — dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap?
Seperti setiap senja di setiap pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan. Maaf, aku tidak sempat menelitinya satu persatu. Mestinya ada juga lokan, batu yang berwarna-warni, dan bias cahaya cemerlang yang berkeretap pada buih yang bagaikan impian selalu saja membuat aku mengangankan segala hal yang paling mungkin kulakukan bersamamu meski aku tahu semua itu akan tetap tinggal sebagai kemungkinan yang entah kapan menjadi kenyataan.

Kukirimkan sepotong senja ini untukmu Alina, dalam amplop yang tertutup rapat, dari jauh, karena aku ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata.
Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Alina.
Untuk apa? Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia. Lagi pula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa peduli apakah ada orang lain yang mendengarnya. Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna. Kata-kata sudah luber dan tidak dibutuhkan lagi. Setiap kata bisa diganti artinya. Setiap arti bisa diubah maknanya. Itulah dunia kita Alina.

Kukirimkan sepotong senja untukmu Alina, bukan kata-kata cinta. Kukirimkan padamu sepotong senja yang lembut dengan langit kemerah-merahan yang nyata dan betul-betul ada dalam keadaan yang sama seperti ketika aku mengambilnya saat matahari hampir tenggelam ke balik cakrawala.

Alina yang manis, Alina yang sendu,

Akan kuceritakan padamu bagaimana aku mendapatkan senja itu untukmu.
Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai, memandang dunia yang terdiri dari waktu. Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan alam itu untuk mataku. Di tepi pantai, di tepi bumi, semesta adalah sapuan warna keemasan dan lautan adalah cairan logam meski buih pada debur ombak yang menghempas itu tetap saja putih seperti kapas dan langit tetap saja ungu dan angin tetap saja lembab dan basah, dan pasir tetap saja hangat ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya.

Kemudian tiba-tiba senja dan cahaya gemetar.
Keindahan berkutat melawan waktu dan aku tiba-tiba teringat padamu.
“barangkali senja ini bagus untukmu,” pikirku. Maka kupotong senja itu sebelum terlambat, kukerat pada empat sisi lantas kumasukkan ke dalam saku. Dengan begitu keindahan itu bisa abadi dan aku bisa memberikannya padamu.

Setelah itu aku berjalan pulang dengan perasaan senang. Aku tahu kamu akan menyukainya karena kamu tahu itulah senja yang selalu kamu bayangkan untuk kita. Aku tahu kamu selalu membayangkan hari libur yang panjang, perjalanan yang jauh, dan barangkali sepasang kursi malas pada sepotong senja di sebuah pantai di mana kita akan bercakap-cakap sembari memandang langit sambil berangan-angan sambil bertanya-tanya apakah semua ini memang benar-benar telah terjadi. Kini senja itu bisa kamu bawa ke mana-mana.
Ketika aku meninggalkan pantai itu, kulihat orang-orang datang berbondong-bondong, ternyata mereka menjadi gempar karena senja telah hilang. Kulihat cakrawala itu berlubang sebesar kartu pos.

Alina sayang,
Semua itu telah terjadi dan kejadiannya akan tetap seperti itu. Aku telah sampai ke mobil ketika di antara kerumunan itu kulihat seseorang menunjuk-nunjuk ke arahku.

“Dia yang mengambil senja itu! Saya lihat dia mengambil senja itu!”. Kulihat orang-orang itu melangkah ke arahku. Melihat gelagat itu aku segera masuk mobil dan tancap gas. “Catat nomernya! Catat nomernya!”

Aku melejit ke jalan raya. Kukebut mobilku tanpa perasaan panik. Aku sudah berniat memberikan senja itu untukmu dan hanya untukmu saja Alina. Tak seorang pun boleh mengambilnya dariku. Cahaya senja yang keemasan itu berbinar-binar di dalam saku. Aku merasa cemas karena meskipun kaca mobilku gelap tapi cahaya senja tentu cukup terang dilihat dari luar. Dan ternyata cahaya senja itu memang menembus segenap cahaya dalam mobilku,sehingga mobilku itu meluncur dengan nyala cemerlang ke aspal maupun ke angkasa.

Dari radio yang kusetel aku tahu, berita tentang hilangnya senja telah tersebar ke mana-mana. Dari televisi dalam mobil bahkan kulihat potretku sudah terpampang. Aduh. Baru hilang satu senja saja sudah paniknya seperti itu. Apa tidak bisa menunggu sampai besok? Bagaimana kalau setiap orang mengambil senja untuk pacarnya masing-masing? Barangkali memang sudah waktunya dibuat senja tiruan yang bisa dijual di toko-toko,dikemas dalam kantong plastik dan dijual di kaki lima. Sudah waktunya senja diproduksi besar-besaran supaya bisa dijual anak-anak pedagang asongan di perempatan jalan.
“Senja! Senja! Cuma seribu tiga!”

Di jalan tol mobilku melaju masuk kota.Aku harus hati-hati karena semua orang mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung di mana-mana. Cahaya kota yang tetap gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini dicari-cari polisi.
Sirene polisi mendekat dari belakang. Dengan pengeras suara polisi itu memberi peringatan.

“Pengemudi mobil Porsche abu-abu metalik nomor SG 19658 A, harap berhenti. Ini Polisi. Anda ditahan karena dituduh telah membawa senja. Meskipun tak ada aturan yang melarangnya, tapi berdasarkan…”

Aku tidak sudi mendengarnya lebih lama lagi. Jadi kubilas dia sampai terpental keluar pagar tepi jalan. Kutancap gas dan menyelip-nyelip dengan lincah di jalanan. Dalam waktu singkat kota sudah penuh raungan sirene polisi. Terjadi kejar-kejaran yang seru.Tapi aku lebih tahu seluk-beluk kota, jalanan dengan cahaya yang bernmain warna, gang-gang gelap yang tak pernah tercatat dalam buku alamat, lorong-lorong rahasia yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang di bawah tanah.

Satu mobil terlempar di jalan layang, satu mobil lain tersesat di sebuah kampung, dan satu mobil lagi terguling-guling menabrak truk dan meledak lantas terbakar.Masih ada dua polisi bersepeda motor mengejarku. Ini soal kecil. Mereka tak pernah bisa mendahuluiku, dan setelah kejar-kejaran beberapa lama, mereka kehabisan bensin dan pengendaranya cuma bisa memaki-maki. Kulihat senja dalam saku bajuku. Masih utuh. Angin berdesir. Langit semburat ungu. Debur ombak menghempas ke pantai. Hanya padamulah senja ini kuserahkan Alina.

Tapi Alina, polisi ternyata tidak sekonyol yang kusangka. Di segenap sudut kotak mereka telah siap siaga. Bahkan aku tak bisa membeli makanan untuk mengisi perutku. Bahkan di langit tanpa senja, helikopter mereka menyorotkan lampu di setiap celah gedung bertingkat. Aku tersudut dan akhirnya nyaris tertangkap. Kalau saja tidak ada gorong-gorong yang terbuka. Mobilku sudah kutinggal ketika memasuki daerah kumuh itu. Aku berlari di antara gudang, rumah tua,tiang serta temali. Terjatuh di atas sampah, merayapi tangga-tangga reyot, sampai seorang gelandangan menuntunku ke suatu tempat yang tak akan pernah kulupakan dalam hidupku.

“Masuklah,” katanya tenang, “disitu kamu aman.
Ia menunjuk gorong-gorong yang terbuka itu. Ada tikus keluar dari sana. Baunya bacin dan pesing. Kutengok ke bawah. Kulihat kelelawar bergantungan. Aku ragu-ragu.Namun deru helikopter dengan lampu sorotnya yang mencari-cari itu melenyapkan keraguanku.

“Masuklah, kamu tidak punya pilihan lain.”
Dan gelandangan itu mendorongku. Aku terjerembab jatuh. Bau busuknya bukan main. Gorong-gorong itu segera tertutup dan kudengar gelandangan itu merebahkan diri di atasnya. Lampu sorot helikopter menembus celah gorong-gorong tapi tak cukup untuk melihatku. Kurabah senja dalam kantongku, cahayanya yang merah keemas-emasan membuat aku bisa melihat dalam kegelapan. Aku melangkah dalam gorong-gorong yang rupanya cukup tinggi juga. Kusibukkan kelelawar bergantungan yang entah mati entah hidup itu. Kulihat cahaya putih di ujung gorong-gorong. Air busuk mengalir setinggi lutut, namun makin ke dalam makin surut. Di tempat yang kering kulihat anak-anak gelandangan duduk-duduk maupun tidur-tiduran, mereka berserakan memeluk rebana dengan mata yang tidak memancarkan kebahagian.

Aku berjalan terus melangkahi mereka dan coba bertahan. Betapa pun ini lebih baik daripada harus menyerahkan senja Alina.
Di ujung gorong-gorong,di tempat cahaya putih itu, ada tangga menurun ke bawah. Kuikuti tangga itu. Cahaya semakin terang dan semakin benderang. Astaga. Kamu boleh tidak percaya Alina, tapi kamu akan terus membacanya. Tangga itu menuju ke mulut sebuah gua, dan tahukah kamu ketika aku keluar dari gua itu aku ada di mana? Di tempat persisi sama dengan tempat di mana aku mengambil senja itu untukmu Alina. Sebuah pantai dengan senja yang bagus:ombak,angin,dan kepak burung?tak lupa cahaya keemasan dan bias ungu pada mega-mega yang berarak bagaikan aliran mimpi. Cuma saja tidak ada lubang sebesar kartu pos. Jadi, meskipun persis sama,tapi bukan tempat yang sama.

Aku berjalan ke tepi pantai. Tenggelam dalam guyuran alam yang perawan. Nyiur tentu saja, matahari, dan dasat lautan yang bening dengan lidah ombak yang berdesis-desis. Tak ada cottage , tak ada barbeque, tak ada marina.
“semua itu memang tidak perlu. Senja yang bergetar melawan takdir membiaskan cahaya keemasan ke tepi semesta. Aku sering malu sendiri melihat semua itu. Alina, apakah semua itu mungkin diterjemahkan dalam bahasa?”

Sambil duduk di tepi pantai aku berpikir-pikir, untuk apakah semua ini kalau tidak ada yang menyaksikannya? Setelah berjalan ke sana ke mari aku tahu kalau dunia dalam gorong-gorong ini kosong melompong. Tak ada manusia, tak ada tikus, apalagi dinosaurus. Hanya burung yang terkepak, tapi ia sepertinya bukan burung yang bertelur dan membuat sarang. Ia hanya burung yang dihadirkan sebagai ilustrasi senja. Ia hanya burung berkepak dan berkepak terus disana. Aku tak habis pikir Alina, alam seperti ini dibuat untu apa? Untuk apa senja yang bisa membuat seseorang ingin jatuh cinta itu jika tak ada seekor dinosaurus pun menikmatinya? Sementara di atas sana orang-orang ribut kehilangan senja….

Jadi, begitulah Alina, kuambil juga senja itu. Kukerat dengan pisau Swiss yang selalu kubawa, pada empat sisinya, sehingga pada cakrawala itu terbentuk lubang sebesar kartu pos. Dengan dua senja di saku kiri dan kanan aku melangkah pulang. Bumi berhenti beredar di belakangku, menjadi kegelapan yang basah dan bacin. Aku mendaki tangga kembali menuju gorong-gorong bumiku yang terkasih.
Sampai di atas, setelah melewati kalelawar bergantungan,anak-anak gelandangan berkaparan, dan air setinggi lutut, kulihat polisi-polisi helikopter sudah pergi. Gelandangan yang menolongku sedang tiduran di bawah tiang listrik sambil meniup saksofon.

Aku berjalan mencari mobilku. Masih terparkir dengan baik di supermarket. Nampaknya bahkan baru saja dicuci. Sambil mengunyah pizza segera kukebut mobilku menuju pantai. Dengan dua senja di saku kiri dan kanan, lengkap dengan matahari,laut,pantai, dan cahaya keemasannya masing-masing, mobilku bagai memancarkan cahaya Ilhai. Sepanjang jalan layang, sepanjang jalan tol, kutancap gas dengan kecepatan penuh…

Alina kekasihku, pacarku, wanitaku.

Kamu pasti sudah tahu apa yang terjadi kemudian. Kupasang senja yang dari gorong-gorong pada lubang sebesar kartu pos itu dan ternyata pas. Lantas kukirimkan senja yang ?asli? ini untukmu, lewat pos. Aku ingin mendapatkan apa yang kulihat pertama kali: senja dalam arti yang sebenarnya?bukan semacam senja yang ada di gorong-gorong itu.

Kini gorong-gorong itu betul-betul menjadi gelap Alina. Pada masa yang akan datang orang-orang tua akan bercerita pada cucunya tentang kenapa gorong-gorong menjadi gelap. Mereka akan berkisah bahwa sebenarnya ada alam lain di bawah gorong-gorong dengan matahari dan rembulannya sendiri, namun semua itu tida lagi karena seorang telah mengambil senja untuk menggantikan senja lain di atas bumi. Orang-orang tua itu juga akan bercerita bahwa senja yang asli telah dipotong dan diberikan oleh seseorang kepada pacarnya.

Alina yang manis, paling manis, dan akan selalu manis,

Terimalah sepotong senja itu, hanya untukmu, dari seseorang yang ingin membahagiakanmu. Awas hati-hati dengan lautan dan matahari itu, salah-salah cahayanya membakar langit dan kalau tumpah airnya bisa membanjiri permukaan bumi.

Dengan ini kukirimkan pula kerinduanku padamu, dengan cium, peluk, dan bisikan terhangat, dari sebuah tempat yang paling sunyi di dunia.

Jumat, 11 September 2020

tEKS iNSPIRATIF ???

 saya adalah sebuah murid yang bersekolah di SD TNH Mojokerto. Dulu saya tidak mengenali pelajaran matematika sama sekali. Saat SD kelas 1 saya mendapatkan ulangan matematika pada pertama kali di sekolah. Saya masih ingat soal matematika nya yang mempunyai materi tambah – tambahan dan kurang- kurangan. Saat saya melakukan ulangan itu saya bingung dan akhirnya mendapat nilai yang jelek.

    Setelah saya mendapat nilai yang sangat jelek itu, ibu saya sangat marah. Dia pun menghukum saya untuk tidak boleh memakai hp selama 1 minggu. Saya juga sedih mengecewakan orangtua saya. Karena ini, saya pun setiap hari mulai belajar dengan konsisten paling tidak 2 jam sehari. Saya mulai belajar dengan tambah –tambahan, kurang – kurangan, pembagian, DLL. Akhirnya pun saya ingat semua perkalian dari 1 sampai 10 dan bisa melakukan penambahan dan pengurangan dengan cepat dan benar. Saat ulangan kedua pun mulai saya dapat nilai yang lebih bagus dan tidak remidi.

    Setelah ulangan kedua pun, nilai saya terus meningkat dan akhirnya saya mendapat 100 pada ulangan matematika ke 4. Setelah  kejadian ini saya belajar kalau tidak ada yang mustahil jika kita mencoba dan berusaha dengan keras.

BULLYING

OLEH : CATHERINE ALEXANDRA HALIM

 Apakah kalian pernah mengalami bullying? Nama ku Catherine Alexandra Halim, aku pernah mengalami kasus bullying di kelas 1 SD. Aku adalah orang yang tidak percaya diri. Aku tidak mudah bergaul, jadi aku tidak banyak memiliki teman. Aku juga bukan anak yang sangat pintar, aku biasa saja.

          Sampai pada suatu hari, aku tidak tau mengapa semua nya berubah. Aku dijauhi semua teman ku, sehingga aku tidak memiliki teman sama sekali. Aku selalu di kucilkan jika ada pemilihan kelompok. Aku tidak ingin berangkat sekolah. Orang tua ku bingung dengan keadaan ku. Aku tidak mau bicara soal keadaan ku. Orang tua ku tetap membujukku untuk sekolah dan bercerita apa yang terjadi. Ahirnya aku berangkat sekolah, seperti biasa aku tidak punya teman di sekolah, lalu aku berpikir apa salah nya aku cerita ke ibuku.

          Aku menceritakan semua yang terjadi kepada orang tua ku. Orang tua ku tak tinggal diam. Orang tuaku memberi tauku jika ada yang menggangguku aku harus memberitaunya. Tidak sampai di situ, orang tua ku melaporkan kejadian ini ke wali kelas di sekolahkuKeadaan ini membuat mental ku sangat down di usia ku yang baru 9 tahun. Aku mencoba tidak peduli dan ku ceritakan semua padaa orang tua ku. Orang tua ku setiap menghiburku setiap hari.

          Dari situ aku mengubah diriku menjadi lebih tegas agar tidak mudah dibully. Aku mulai ikut berbagai latihan seperti karate dan kick boxing untuk melindungi diriku sendiri. Sekarang aku menjadi lebih berani dan lebih tegas. Aku berterima kasih pada orang tuaku yang selalu menyemangati ku melalui hari hari itu.

Cerita Inspiratif ?????

oleh : Jocelyn Agnes R | 9N

Jika kalian sering di kritik oleh orang lain, kalian harus bisa membedakan mana yang baik dan mana kritikan yang hanya menjatuh-jatuh kan kita. Karena terkadang kita juga harus mendengarkan kritikan orang lain agar bisa menjadi yang lebih baik dari pada yang sebelumnya. Sama dengan Lily yang merupakan  siswi SMP kelas 2,banyak orang yang sering mengeritik Lily karena mereka merasa bahwa Lily tidak pantas menjadi anggota osis.

       Ketika Lily baru memasuk I jenjang SMP, ada orangnisasi osis di sekolah nya. Lily tertarik untuk ikut menjadi osis di sekolah nya. Lalu Lily mendaftarkan diri kepada guru yang bertugas, sebelum Lily menjadi osis, Lily harus mengikuti LDK. Selama LDK Lily sangat senang karena dia bisa mendapatkan banyak teman dan pengalaman baru. Sudah 2 minggu setelah LDK pengumuman juga sudah keluar. Begitu ketua osis memanggil namanya dia sangat kaget karena tidak percaya bahwa dia bisa jadi osis. Teman-Teman Lily kaget kenapa Lily bisa menjadi osis padahal nilai Lily tidak sebagus yang lain nya. Lily hanya terdiam saat mendengar perkataan itu. Hal itu membuat Lily tidak percaya diri. Tetapi Lily berusaha untuk menghiraukan apa yang orang lain katakan

         Sudah 1 bulan Lily menjadi anggota osis. Lily sangat senang karena mendapat banyak pengalaman. Lily juga mendapatkan banyak dukungan dari orang sekitarnya, Sekarang Lily merasa lebih percaya diri dari pada sebelum nya. Lily sangat aktif di organisasi nya. Dan mulai saat itu Lily selalu berpikir bahwa orang-orang yang mengatai Lily itu adalah oran-orang yang iri kepada Lily, karena menurut Lily jika orang itu dari awal sudah tidak suka pada Lily, sebaik apapun Lily pasti orang itu akan mencari-cari kesalahan Lily.

Ketekunan Yang Membuahkan Hasil

 Gerhana pradipa Adiyatma atau bisa di sebut juga adit murupakan

Seorang anak kelahiran mojokerto 8 september 2006 . Dia juga sempat tinggal

Di bali bersama keluarga nya sekitar 11 tahun . Dia bersekolah di smp tnh .

Singkat cerita dia dan teman-teman nya sangat senang bermain bola , tetapi adit

Dulu sama sekali tidak pandai . Dia pun tidak putus asa dan terus berlatih.

  

Pada saat tahun 2015 , adit sedang jalan-jalan sore memutari taman.

Saat itu , dia melihat ada sekumpulan orang bermain bola , tanpa pikir panjang , adit

Pun ikut bermain dengan mereka . Akan tetapi adit sama sekali tidak mengerti akan

Yang namanya sepak bola . Bukan nya di bully , adit malah di ajari teman-teman nya

Bermain bola .

 

 Adit sangat senang dengan teman-teman nya dan dia setiap sore pun keluar

Hanya untuk latihan sepak bola . Sampai pada saat adit kelas 8 , dia di ajak salah satu

Teman nya untuk mengikuti sekolah sepak bola . Adit pun dengan senang hati menerima

Nya. Di sekolah sepak bola , adit dilatih terus menerus . Dia sadar akan kekurangan nya ,

Tetapi dia tidak patah semangat .

 

 Jika bukan karena teman-teman nya , mungkin adit tidak akan bisa bermain bola

Hingga sekarang . Teman-teman nya itu lah yang membentuk dan membagikan ilmu sepak

Bola ke adit . Adit pun dulu juga sempat mengikuti beberapa tournament sepak bola di bali

Bersama teman nya , namun gagal . Dari sana juga kita dapat banyak ilmu.

 

Setelah di pikir-pikir , tidak ada yang instan di dunia ini . Pemain bola sebagai contoh ,

Mereka juga dulunya tidak bisa bermain bola . Namun mereka tidak putus asa dan terus latihan.

Dan mungkin juga mereka di dukung oleh lingkungan sekitar .

Pantang Menyerah

oleh : Arrigo Khrisna Nathaniel P

Ada seorang remaja bernama Arrigo. Ia berumur 14 tahun dan duduk di bangku kelas 9.Pada saat itu, ada virus yang dipanggil dengan nama “ Corona ” merambat ke negara Indonesia. Virus itu sangat menular. Hal itu pun mempengaruhi cara anak- anak bersekolah termasuk Arrigo. Ia hanya bisa bersekolah di rumah dan berkomunikasi secara virtual.

          3 bulan berlalu, dan Arrigo mulai bosan dirumah. Dia juga mulai sering dimarahi oleh orang tuanya karena bermalasan. Arrigo pun mulai mengalami stres ringan.

          Suatu hari . Arrigo menemukan ide yaitu mencari pencaharian yang bisa dilakukan dirumah, dengan begitu ia bisa mendapatkan uang dan orang tuanya akan bangga. Ia berpikir tentang pekerjaan Designing atau mendesain. Ia kira pekerjaan itu cocok karena bisa dilakukan di rumah dan hanya butuh modal aplikasi. Dia langsung menyari pengetahuan tentang mendesain. Tapi mendesain tidak semudah itu. Perlu teknik- teknik yang mungkin sulit dipahami. Namun, Arrigo tidak menyerah begitu saja. Ia tetap Belajar mendesain dan melihat tutorial – tutorial.

          Beberapa bulan kemudian. Arrigo mulai jago dalam mendesain. Dia bisa membuat Cover art, poster, logo, dll. Ia juga  membagikan karyanya di sosial media. Banyak yang suka dengan desainnya, sehingga dirinya mendapatkan banyak pesanan. Arrigo pun bangga dan bahagia. Orang tuanya pun ikut senang

          Dari sini kita tahu bahwa kita tidak boleh bermalasan. Kita harus pantang menyerah dan terus berusaha agar keinginan kita tercapai.

RENUNGAN KEGUNDAHAN

oleh : Tatyana Widyasari Nyoto | 9N | 

Bulan adalah seorang gadis muda yang menduduki kelas 9, ia adalah gadis yang sangat bertalenta hal tersebut membuat Bulan terpilih untuk mengikuti lomba. Bulan merasa bahwa meskipun dia ada kemungkinan tidak menang dia masih bisa menjalani kompetisi itu dengan baik. Tapi semua itu berubah ketika salah satu teman sekalas Bulan, Melati mengolok-olok Bulan di depan teman-teman yang lain, membuat mereka tertawa dan setuju kepada ejekan tersebut. Bulan pun menjalani sekolah dengan perasaan risih dan keraguan pada kemampuan nya. Hal ini tidak terbantu dengan cara semua teman sekelas nya yang mengatakan bahwa jika Sari yang terpilih mereka pastilah menang. 

Malam itu Bulan duduk di depan teras mengamati langit, tidak bisa tidur.

“Bulan...kamu kenapa tidak tidur?” Mentari bertanya kepada adiknya yang sedang melamun. “Tidak apa apa kak.” Bulan menyahut, mata melihat kebawah.

“Tidak apa apa kok tiba-tuba rumput jadi menarik?” Mentari menyahut, kata-kata tersebut membuat pipi Bulan merah seperti tomat. “Jujur kak, tidak ada apa-apa.” Bulan menggigit bibirnya, gugup “Aku dengar kamu terpilih untuk mewakili kelas mu untuk lomba...” Mentari berkata, duduk di sebelah adiknya 

Mata Bulan membesar ketika mendengar itu dan hanya bisa mengumam dan menganguk, “Kamu gugup...?” Mentari melirik adiknya, tau dari eksperi Bulan bahwa dia telah menemukan masalah nya. “Bulan, kamu tau kan kamu sangat berbakat dalam mengambar, kenapa kau gugup...? Wali kelas mu sendiri mengatakan bahwa kau mempunyai potensi...” Mentari berkata sekali lagi. “Tapi kak...jika Sari yang terpilih tentunya kita pasti lebih punya kemungkinan untuk menang...” Bulan akhirnya berbicara, “Sari sangat pintar menggambar...” Mentari berkata, “Benar kan! Kenapa aku yang terpilih.” Bulan berkata, “Tapi bukan berati kamu buruk dalam menggambar, mungkin wali kelas kalian melihat lebih banyak potensial di diri mu sekarang, atau Sari lagi sibuk..., kamu kenapa? Biasanya kamu tidak bertanya tentang hal-hal seperti ini..?”

Judulnya jangan Nama Tokoh. silakan beri judul

 Reynard Limsen adalah pemain basket di sekolahnya. Sekarang ia bersekolah di SMP TNH kelas 9N. Ia biasa dipanggil Limsen oleh teman-temannya karena di kelasnya juga ada yang bernama Reynard. Limsen lahir di Surabaya 28, Maret 2006 sekarang ia berusia 14 tahun. Dia memiliki hobi bermain basket dan bermain game. Ia memiliki cita-cita untuk menjadi atlet basket dan mewakili Indonesia. Reynard Limsen sangat menyukai makanan yang mengandung banyak gizi seperti sayur, buah, dan lain-lain supaya ia tetap sehat dan kuat selama latihan. Ia latihan basket 5 kali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Jumaat, Sabtu, dan Minggu.

                Dia hobi  basket mulai dari kelas 3 SD tetapi ia masih belum terlalu menekuni hobinya. Saat kelas 3 SD Reynard Limsen mengikuti eskul basket. Tidak lama setelah mengikuti eskul basket ia pun keluar dari eskul basket karena ia harus mengikuti les piano yang disuruh oleh orang tuanya. Limsen kurang suka bermain alat musik karena menurutnya itu tidak keren. Setelah 2 tahun ia les piano akhirnya dia pun berhenti. Saat kelas 5 SD Limsen kembali mengikuti eskul basket bersam teman sekelasnya. Tiba-tiba saat latihan basket Limsen dan kawan-kawan dipanggil oleh coach dan mengatakan ada lomba di TNH yaitu libasma. Limsen pun ikut bertanding bersama teman-temannya. Disana Limsen bertemu dengan Mark,Nick, dan Dago mereka semua beda sekolah dengan Limsen. Tapi sekarang mereka menjadi teman dekat Limsen. Saat Libasma Limsen hanya memenangkan perlombaan sekali saja dan kalah melawan sekolahnya Mark dan Nick, dan juga kalah dengan sekolahnya Dago. Dari pertandingan ini Limsen bertekad untuk menjadi pemain basket yang lebih hebat lagi.

                Satu tahun kemudian, Limsen pun naik kelas ke kelas 6 ia tidak boleh mengikuti eskul sama sekali oleh sekolah karena sudah kelas 6. Saat kelas 6 Limsen harus lebih giat belajar karena ada Ujian Nasional. Tapi Limsen sangat suka olahraga jadi ia memutuskan untuk ikut les badminton dengan temannya Anderson. Selain les badminton ia juga ikut berlari dengan ayahnya saat pagi hari. Tapi itu semua tidak berjalan lancar Limsen merasa bosan dengan bermain badminton karena kurang seru. Ia pun akhirnya berhenti les badminton dan tetap ikut berlari dengan ayahnya.

                Limsen pun beranjak ke kelas 7 , ia bersekolah di SMP TNH disinilah Limsen menemukan hobi sesungguhnya. Saat kelas 7 Limsen sekelas dengan Mark dan Nick. Limsen ,Mark,dan Nick ikut eskul basket bersama. Tapi mereka sudah langsung masuk tim inti. Limsen juga ingin seperti mereka jadi Limsen latihan terus-menerus supaya menjadi lebih hebat. Saat Limsen tahu di tim inti kurang satu pemain Limsen sangat gembira dan ingin masuk  tim inti. Tetapi yang dipilih oleh coach adalah Hans. Tapi tidak lama setelah Hans masuk tim inti Hans dikeluarkan oleh coach. Disana Limsen mempunyai harapan untuk masuk tim inti. Saat hari sabtu Limsen ada kerja kelompok di kfc depan sekolah. Setelah Limsen selesai kerja kelompok Limsen ikut dengan Nick ke lapangan karena Nick ada latihan dengan coach. Disinalah awal mula Limsen menjadi tim inti. Limsen dipanggil oleh coach dan menyuruh saya untuk bergabung di tim inti. Limsenn sangat senang sekali dan langsung menjawab iya tanpa berpikir. Dia  pun latihan terus dengan teman-temannya supaya bias memenangkan pertandingan.

                Limsen latihan basket setiap hari di sekolah maupun dirumah. Limsen mengikuti banyak pertandingan dan memenangkan banyak pertandingan. Tetapi ada satu pertandingan yang sangat sulit disana ia bertemu dengan tim-tim yang lebih hebat lagi waktu itu Limsen betanding di Malang. Mulai darisana Limsen merasa bahwa dirinya masih belum cukup hebat. Ia meminta ayah dan ibunya untuk meleskannya di Surabaya. Orang tuanya pun setuju dan sekrang ia les di CLS. Dia berlatih disana setiap hari sabtu dan minggu ia pulang pergi ke Surabaya agar menjadi lebih hebat lagi. Dan itu semua membuahkan hasil yang bagus. Ia menjadi lebih hebat dan lebih percaya diri saat di lapangan. Dan Lagi-lagi Limsen dan kawan-kawan memenangkan lebih banyak pertandingan dan membanggakan banyak orang.

                Pelajaran yang bisa dipetik oleh kisah Reynard Limsen adalah jangan mudah menyerah teruslah berjuang untuk apa yang kita inginkan, gapailah mimpimu itu, dan menjadi lebih hebat lagi. 

Jangan Menyerah pada Kasus Bullying

Ivanna Raphaella Kristinata atau biasa dipanggil Ivanna adalah siswi dari sekolah SMP TNH. Sekarang Ivanna sedang duduk di bangku kelas 9. Ia sudah bersekolah di TNH sejak TK-A. Tahun ini Ivanna berumur 13 tahun, ia lahir pada tahun 2007.

Saat memasuki jenjang SD, pada awalnya Ivanna sangat mampu untuk menerima semua materi yang diajarkan di sekolah, dari kelas 1-4 ia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan. Tetapi pada saat naik kelas 5, Ivanna mengalami penurunan nilai yang drastis. Padahal biasanya ia mendapatkan nilai yang memuaskan.

Hal itu disebabkan oleh “bullying”, ia sempat menjadi korban bullying pada saat duduk di bangku kelas 5 dan 6. Ivanna dibully oleh teman-teman sekelasnya, akibatnya nilai Ivanna jadi menurun dan ia menjadi kurang percaya diri. Pada saat itu ia merasa sedih karena nilainya dan juga teman-temannya. Ivanna ingin memperbaiki nilainya tetapi sangat susah baginya untuk fokus.

Ivanna selalu bercerita kepada orang tua nya tentang apa yang terjadi di sekolah. Ia selalu diberi motivasi dan semangat oleh orang tua nya, dari situlah bertumbuh lagi rasa percaya diri pada dirinya. Seiring berjalannya waktu, nilai Ivanna meningkat secara perlahan. Ia juga menemukan metode belajar yang membuatnya semakin semangat dan giat untuk belajar. Pada saat masuk jenjang SMP, keadaan sudah berubah. Teman-temannya yang dulu membully Ivanna, sekarang sudah menjadi teman yang baik. Sampai sekarang Ivanna masih berusaha untuk semakin semangat dan giat.

Jangan mudah menyerah karena tidak akan ada perubahan jika tidak ada aksi. Teruslah berjuang untuk yang terbaik dan lakukan hal yang positif. 

Jumat, 24 Juli 2020

Mengapa Bahasa Indonesia Perlu Tetap Dipelajari

 Mengapa Bahasa Indonesia Perlu Tetap Dipelajari

Arrigo Khrisna Nathaniel Purba

 seluruh rakyat Indonesia perlu mengerti bahasa nasionalnya sendiri. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang resmi, bahasa ini dibuat untuk mempersatukan Indonesia karena banyaknya bahasa dari daerah masing masing, jadi inilah bahasa yang kita gunakan saat berbicara dengan orang lain.

Yang kedua, jika tidak mempelajari bahasa Indonesia lebih lanjut, bahasanya akan tercampur dengan bahasa lain, karena jika pengertiannya hanya itu itu saja, maka bahasa Indonesia akan hilang jati dirinya dan akan terlupakan dikedepan hari.

Jadi Kenapa bahasa Indonesia perlu tetap dipelajari? Karena Bahasa ini merupakan identitas kita, jika kita berbicara bahasa Indonesia di negara asing, maka kita diketahui adalah warga negara Indonesia, dan kita harus mempertahankan bahasa ini untuk selamanya.


Arrigo Khisna N.P/ 6228/8N

 


BIOGRAFI

Berikut penjelasannya: 

Orientasi Dalam teks biografi diawali orientasi dimulai dengan orientasi yang memberi pengenalan tokoh secara umum, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga serta riwayat pendidikan. 

Peristiwa dan masalah Pada struktur teks biografi selajutnya mengenai urutan strukur kehidupan tokoh yang akan ditulis. Pada bagian tersebut akan dijelaskan mengenai suka duka yang dialami tokoh dan bagaimana bisa menjadi seperti sekarang ini. 

Reorientasi Reorientasi merupakan bagian akhir pada teks biografi. Di mana berisikan mengenai pandangan atau kesimpulan penulis terhadap tokoh tersebut. Bagian reorientasi sifatnya opsional, artinya boleh ada dan boleh tidak ada.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teks Biografi: Ciri-ciri, Struktur dan Unsur Kebahasaan", https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/23/163000769/teks-biografi--ciri-ciri-struktur-dan-unsur-kebahasaan?page=all.
Penulis : Ari Welianto
Editor : Ari Welianto

Kamis, 23 Juli 2020

Struktur Teks Cerita Inspiratif



Bekas Paku


Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan kepada orang-orang di sekitarnya.

Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, ”Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.”


Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itu
begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku.

Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.

Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah. ”Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar”.


Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. ”Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.

Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang.

Camkan itu!

Cerita Inspiratif, Apa Itu?

Anda sudah membaca kisah tokoh Bob Sadino. Berdasarkan contoh tersebut dapat kita  pahami bahwa teks cerita inspiratif adalah teks yang isinya membuat kita terinspirasi, termotivasi, dan meneladani segala hal positif, serta membangkitkan kepercayaan diri bahwa kita dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita. Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif (ilham) akibat hasil proses belajar dan peduli kepada sekeliling kita. Cerita inspiratif biasanya dibuat oleh seseorang yang sudah dalam taraf bijak. Orang bijak tidak selalu digambarkan
sebagai seorang kakek berjanggut putih, berjubah putih, dan memegang tongkat. Semua usia bisa saja memiliki pikiran bijak. Bijak dapat dihasilkan oleh pengamatan dan pengalaman yang menyentuh hati. Bijak juga dapat dibentuk oleh perjuangan hidup yang keras dan penuh tantangan.

Rabu, 22 Juli 2020

BOB SADINO, PENGUSAHA INSPIRATIF INDONESIA

Berikut ini disajikan salah satu kisah inspiratif pengusaha Indonesia, Bob Sadino. Klik di sini untuk membaca kisah lengkapnya.

Jumat, 17 Juli 2020

TULISAN INI BELUM PUNYA JUDUL, ADA USUL?

Oleh: Emerson.G.A

Bahasa Indonesia itu sangat penting untuk dipelajari, karena Bahasa indonesia adalah bahasa national yang digunakan untuk bangsa indonesia. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi bahasa indonesia maka bahasa indonesia perlu dipelajari. Kaidah-kaidahnya perlu dipelajari supaya tidak melenceng seperti yang berkembang di masyarakat.


Target saya mengenai bahasa indonesia adalah menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan indonesia. Saya sering menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa komunkasi sehari-hari, karena 90% penduduk di negara indonesia bisa berbahasa indonesia.

Mengapa Bahasa Indonesia Masih Tetap Perlu Dipelajari ? -

        oleh : Ivanna Raphaella K 

Banyak orang yang mengatakan jika kita lahir di tanah air Indonesia, sudah bisa berbicara Bahasa Indonesia secara alami, hidup di lingkungan yang orang-orangnya sudah fasih berbahasa Indonesia. Lantas mengapa kita masih perlu mempelajari Bahasa Indonesia? Sebenarnya meskipun kita sudah fasih berbicara dalam Bahasa Indonesia, kita juga masih tetap perlu belajar. Karena di zaman sekarang, kebanyakan orang sudah tidak memperhatikan tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

    

     Bahasa adalah alat komunikasi  yang diucapkan melalui kata-kata. Bahasa Indonesia adalah Bahasa resmi Negara Indonesia. Bahasa yang mempersatukan Bangsa Indonesia, bahasa yang merupakan alat komunikasi dari berbagai suku di Indonesia. Mengingat pentingnya Bahasa Indonesia, maka Bahasa Indonesia masih tetap perlu dipelajari. Kaidah-kaidah nya perlu diajarkan dan dipertahankan agar bisa berkembang dengan baik dan benar di masyarakat.

     

    Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus tetap mempelajari Bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh. Tidak ada ruginya jika kita terus belajar Bahasa Indonesia, justru kita yang mendapatkan manfaat yang akan membantu  kita dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari.

Lorong Sekolah

  Lorong Sekolah oleh Khalil Dwi Adrian Akbar Di suatu hari aku datang ke sekolah pagi sekali bahkan tidak ada orang di kelas ku dan di kela...